BANYUMAS - UPZ Mushola An Nur Rejasari, Purwokerto Barat, Banyumas, takziah ke rumah duka salah satu munfiq, donatur UPZ An Nur, yang juga keluarga Juru kunci makam Martadirjan Kalibogor, Rejasari, Ibu Hj. Jumirah yang wafat di usia lanjut.
Pembina UPZ An Nur Ust Daryanto, bersama Bendahara Sri Wakhyuni, bertakziah ke rumah duka di komplek selatan makam martadirejan Kalibogor. Rombongan UPZ An Nur tampak tiba di rumah duka Kelurahan Rejasari RT 004 RW 003, Kecamatan Purwokerto Barat, dan disambut putra putri almarhumah, Cipto mewakili keluarga duka, pada Jum'at siang (06/12/2024).
Usai memimpin do'a untuk almarhumah, Ust Daryanto mengungkapkan bahwa dirinya dan keluarga besar UPZ An Nur merasa sangat kehilangan atas berpulangnya almarhumah, sebagai sosok ibu yang memiliki banyak suritauladan, semangat bersedekah dan semangat menghadiri pengajian dan mujahadah selama hidupnya.
“Beliau adalah ibu suritauladan yang banyak ilmu sedekahnya, sabgat banyak menebar semangat untuk sesama. Semoga beliau Husnul Khotimah, diampuni semua dosa dan khilafnya, diterima semua amal baik dan ibadahnya, min ahlil Jannah, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran dan keikhlasan oleh Alloh SWT, Aamiin, " tutur do'anya.
Selain itu, menurut Ust Daryanto, almarhumah selama hidupnya, juga merupakan seorang mitivator disegala kegiatan ibu-ibu yang dikenal sangat gigih memperjuangkan kepentingan umat dan linkunganya, dan selalu memberikan inspirasi agar ibu-ibu dilingkunganya senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan guyub rukun saling bahu membahu dalam kebaikan.
"Hidupnya telah banyak manfaat, hidupnya diabdikan kepada agama, masyarakat, termasuk bersih-bersih makam (kuburan) martadirejan, juga bangsa dan negara, ” pujinya.
Lebih lanjut, Ust Daryanto menuturkan bahwa meninggalnya almarhumah, memang merupakan suatu musibah bagi umat karena ilmu semangatnya pun turut dibawa.
"Kehilangan tokoh ibu itu suatu musibah. Tokoh itu kalau meninggal ilmunya dibawa dan mencari penggantinya cukup susah, ” ujar Ust Daryanto.
"Allah SWT tidak mengangkat ilmu dari hati manusia, tetapi Allah SWT mengangkat ilmu dengan mengambil tokoh kebaikan bersama ruh, jasad dan ilmunya, ” jelasnya.
Untuk itu, Ust Daryanto mengharapkan kepada semua pihak agar kehilangan almarhumah segera tergantikan oleh tokoh ibu yang mendapatkan titipan ilmu-ilmu lainnya dari Allah SWT.
“Harus ada yang menggantikan dari sekitarnya, marilah kita terus saling doa mendo'akan memohon keselamatan dunia akhirar bersama rahmat kasih sayang dan ridlo Allah SWT.” tegasnya.
Kemudian pada kesempatan ini, Ust Daryanto berpesan kepada keluarga yang ditinggalkan agar ikhlas sabar dan tawakal dengan ujian tersebut. Pesan ust Daryanto.
Sebagai informasi, Jenazah almarhumah, telah langsung dimakamkan pada hari yang sama di Makam Martadirejan Jl Veteran Purwokerto Bara, yang berjarak 17 meter dari rumah duka.
(N.son/Djarmanto-YF2DOI)